Dilansir dari Detik.com, Kepala Bengkel Auto 2000 Permata Hijau, Edwin Dwi Novianto mengatakan bahwa mobil lebih berpotensi rusak saat berjalan di kondisi banjir. Beliau menyarankan agar jangan dinyalakan karena berpotensi menambah kerusakan.
Banjir telah melumpuhkan berbagai aktivitas warga Jakarta dan sekitarnya. Tidak hanya akses jalan yang terhambat, beberapa kendaraan pribadi pun mengalami nasib malang karena terendam banjir.
Bagi yang mobilnya masih dalam keadaan aman, sebaiknya berjaga-jaga jika terdampak banjir. Disarankan, untuk mengurangi kerusakan lebih parah, mobil tidak digunakan. Jika dinyalakan dan digunakan kerusakan bisa lebih berat. Untuk mobil yang sudah terendam banjir, usahakan lepas terminal aki baterai.
Estimasi kerugiaan saat mobil menyala pun lebih berat. Bisa-bisa Electronic Control Unit (ECU) yang menyala bisa rusak. Ditambah lagi komponen satu ini hampir sangat tidak mungkin diperbaiki.
“Apabila ketinggian air sudah sampai merendam area mesin, masalah yang sering muncul adalah rusaknya ECU dan ini berpotensi menghabiskan jutaan rupiah.” Tutup Edwin.
Detik.com