Agar tidak ada yang “rancu”, mari
kita kupas.
Boleh ditarik atau digendong?
Jasa derek/towing yang biasanya
kita temui ada dua tipe, yaitu tipe “Tarik” dan tipe “Gendong”. Tentunya tipe “Tarik”
lebih murah dibandingkan “Gendong”, namun apakah tipe “Tarik” itu aman untuk
kendaraan dengan transmisi matic?
Mitos Yang Beredar
Meski lebih murah, derek tipe “Tarik”
dikabarkan dapat merusak transmisi matic. Meski transmisi diatur di posisi “N”,
namun transmisi akan tetap berputar seiring laju roda. Tetapi dengan posisi
mesin yang mati, maka pelumasan transmisi akan terhenti sehingga disarankan untuk
menghindari derek dengan metode “Tarik”.
Bagaimana Faktanya?
Transmisi matic memiliki komponen
yang lebih kompleks dan mengandalkan sirkulasi oli yang baru bekerja saat mesin
dihidupkan. Ketika mesin mati, sudah pasti sirkulasi oli tidak berjalan dan
ketika diderek tarik, akan ada beberapa komponen transmisi yang akan berputar
tanpa pelumasan dimana hal tersebut cukup beresiko.
Saat transmisi kendaraan ada di
posisi “N” dan didorong jarak dekat, hal ini masih aman dilakukan. Namun ketika
mobil di derek tarik, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu jarak harus
kurang dari 80 KM dan kecepatan harus dibawah 20 KM / Jam. Lebih dari itu,
sangat tidak dianjurkan karena akan ada peluang transmisi untuk slag dan pada akhirnya
mengalami kerusakan.
Sumber : otomotif.kompas.com