Saat mudik, istirahat menjadi hal penting untuk tetap menjaga stamina dan konsentrasi pengemudi. Namun, ada anggapan bahwa terlalu sering berhenti justru membuat perjalanan semakin melelahkan dan terasa lebih lama. Apakah ini benar atau hanya sekadar mitos? Mari kita bahas!
Apakah Sering Beristirahat Justru Membuat Lebih Lelah?
Faktanya, istirahat yang terlalu sering dengan durasi yang tidak tepat bisa membuat perjalanan terasa lebih panjang dan melelahkan. Namun, bukan berarti tidak perlu istirahat sama sekali. Yang penting adalah mengetahui kapan dan bagaimana cara beristirahat yang efektif agar tetap segar selama perjalanan.
Mengapa Istirahat Terlalu Sering Bisa Membuat Lebih Lelah?
Ada beberapa alasan mengapa terlalu sering berhenti bisa berdampak negatif bagi pengemudi antara lain :
1.Perjalanan Terasa Lebih Lama dan Melelahkan Secara Mental
Terlalu sering berhenti membuat perjalanan terasa tidak berujung. Otak akan terus menyesuaikan dengan jeda perjalanan, sehingga tubuh bisa merasa lebih lelah karena tidak bisa masuk ke dalam ritme perjalanan yang nyaman.
2.Sulit Menjaga Fokus dan Ritme Berkendara
Ketika tubuh sudah terbiasa dengan ritme mengemudi, terlalu banyak berhenti bisa mengganggu konsentrasi dan membuat pengemudi lebih cepat merasa mengantuk saat kembali berkendara.
3.Meningkatkan Konsumsi BBM dan Waktu Tempuh
Setiap kali mobil berhenti dan berjalan kembali, konsumsi bahan bakar bisa meningkat karena kendaraan butuh lebih banyak energi untuk berakselerasi. Selain itu, perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu lebih singkat bisa bertambah lama.
4.Meningkatkan Risiko Kemacetan
Saat keluar-masuk rest areaterutama saat musim mudik, rest area dan tempat istirahat seringkali penuh. Terlalu sering berhenti bisa membuat perjalanan lebih stres karena harus menghadapi kemacetan tambahan saat keluar-masuk tempat istirahat.
Cara Istirahat yang Tepat Saat Mudik
Daripada berhenti terlalu sering, sebaiknya ikuti strategi istirahat yang efektif:
1.Gunakan Aturan Istirahat Setiap 2–3 Jam
Idealnya, pengemudi harus beristirahat setiap 2–3 jam sekali atau setelah menempuh 200 km perjalanan. Ini cukup untuk menghindari kelelahan tanpa mengganggu ritme berkendara.
2.Istirahat yang Efektif Selama 15–30 Menit
Jangan terlalu lama berhenti, karena tubuh bisa kehilangan ritme perjalanan. Istirahat sekitar 15–30 menit sudah cukup untuk melemaskan otot dan menyegarkan pikiran pengemudi sebelum kembali berkendara.
3.Lakukan Peregangan dan Gerakan Ringan Saat istirahat
Manfaatkan waktu untuk meregangkan otot, berjalan sebentar, atau melakukan latihan ringan agar tubuh tetap bugar dan tidak kaku.
4.Hindari Konsumsi Makanan Berat dan Berlebihan
Makan terlalu banyak saat istirahat bisa menyebabkan kantuk. Pilih camilan sehat seperti buah atau kacang-kacangan agar tetap bertenaga tanpa merasa terlalu kenyang.
5.Gantian Mengemudi Jika Memungkinkan
Jika berpergian terdapat lebih dari satu orang pengemudi, bergantian menyetir bisa menjadi solusi agar perjalanan tetap lancar dan tidak melelahkan.
Kesimpulan
Anggapan bahwa terlalu sering istirahat saat mudik bisa membuat tubuh lebih lelah adalah fakta. Terlalu banyak berhenti bisa mengganggu ritme perjalanan, meningkatkan konsumsi BBM, dan membuat perjalanan terasa lebih panjang. Namun, istirahat tetap penting dan harus dilakukan dengan frekuensi serta durasi yang tepat agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Selamat mudik dan tetap jaga keselamatan di jalan!