Mobil hybrid telah menjadi
pilihan yang semakin populer di tengah masyarakat yang semakin peduli terhadap
lingkungan. Salah satu aspek krusial dari mobil hybrid adalah daya tahan baterainya, yang menentukan sejauh mana
mobil dapat beroperasi dalam mode listrik dan sejauh mana bantuan mesin bensin
diperlukan. Lama daya tahan baterai mobil hybrid
bervariasi tergantung pada model dan produsennya. Setiap produsen memiliki
teknologi dan desain baterai yang berbeda, menghasilkan performa yang beragam
di lapangan.
Mobil hybrid terbagi menjadi
dua kategori utama: hibrida plug-in
dan hibrida konvensional. Hibrida plug-in memiliki baterai yang lebih
besar dan dapat diisi ulang melalui sumber daya listrik eksternal. Akibatnya,
hibrida plug-in cenderung memiliki
lama daya tahan baterai yang lebih lama dibandingkan dengan hibrida
konvensional.
Lama daya tahan baterai juga dipengaruhi oleh gaya pengemudi. Pemakaian energi baterai lebih
efisien saat mobil beroperasi dalam kecepatan konstan dan pada jarak pendek.
Jika seringkali menggunakan kecepatan tinggi atau melakukan pengereman yang
keras, daya tahan baterai dapat berkurang.
Secara umum, mobil hybrid
memiliki lama daya tahan baterai rata-rata antara 8 hingga 15 tahun, tergantung
pada berbagai faktor. Namun, beberapa mobil hybrid
terbaru memiliki daya tahan baterai yang
lebih lama.
Pemahaman mendalam mengenai spesifikasi mobil hybrid dapat membantu konsumen membuat keputusan yang lebih tepat
saat memilih mobil hybrid yang sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi mereka.