Ngantuk saat
berkendara, tapi jarak tempuh terasa tanggung? Waspada Microsleep!
Dilansir dari
hellosehat.com, Microsleep tidaklah
sama dengan tidur biasanya. Kondisi ini bisa berlangsung dari hanya satu detik
hingga dua menit lamanya. Namun, Anda tak selalu menyadarinya karena microsleep biasanya terjadi karena rasa
lelah dan kantuk yang tak terhindarkan.
Anda bisa
mengalaminya dimana saja dan kapan saja, termasuk saat menonton televisi dan
membaca buku. Oleh sebab itu, sebenarnya microsleep
bisa membahayakan kondisi Anda. Apalagi jika terjadi saat Anda sedang
mengendarai mobil dan sejenisnya. Bahkan, kondisi yang terlihat sederhana ini
bisa membahayakan banyak orang.
Saat mengalami microsleep, biasanya Anda tidak akan
menyadari jika tertidur atau akan memasuki kondisi tidur. Belum lagi, kondisi
ini bisa terjadi dalam keadaan mata terbuka dengan pandangan kosong. Tak hanya
itu, salah satu ciri dari microsleep
adalah gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu
sering.
Jika sudah demikian, Anda yang
mengalaminya mungkin sudah tidak dapat mengingat hal yang terjadi pada beberapa
menit sebelumnya. Namun, setelah tertidur, Anda yang mengalami microsleep sering terbangun dengan
perasaan lebih segar meski dalam waktu yang singkat.
Tentu, penyebab utama dari microsleep adalah kekurangan jam tidur.
Namun, masing-masing orang memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan respons
terhadap kurang tidur. Jika Anda sudah terbiasa memiliki jam tidur yang cukup,
risiko mengalami microsleep akan
lebih besar meski hanya kurang tidur selama satu malam saja.
Sumber : Tunas Daihatsu